Powered By Blogger

Rabu, 09 Juni 2010

Sempurna mu membuat aku tahu

Ketika selaput malam mulai bergelantungan
Ku coba tuk' meraba kembali
Sejauh mana engkau pergi
Ada sesak tak tertahankan ketika keacuhan mu kau tunjukkan
Ada sejuta harap ku padamu...
Bisakah kau anggap aku...???
tak seperti ini,
aku terjebak semu dalam angan-anganku untuk seuntai perhatianmu
Ada dunia dimana aku merasakan engkau begitu terkungkung rapat dalam bayangan
Saat hadirmu tak lagi membuatku merasakan suatu kehangatan
semuanya terasa hampa..
berjalan dalam keheningan
saat senyum mu bukan lagi yang ku harapkan
semuanya terasa begitu asing menyapa
dan akhirnya menjauh dan semakin jauh
bukan lagi suatu keteduhan tempat aku bernaung yang ku dapatkan
hanya sejengkal sapa basa basi semata
mungkin aku cukup sekedar wujud bayangmu
yang slalu setia menemanimu
dan akhirnya aku ragu untuk sekedar mengatakan "iya" untuk setiap langkah-langkahmu
cukup untuk sebuah keputusan terakhir semoga sukses bersamamu

Rabu, 07 April 2010

"Cekak"


Langkah ini harusnya tak berhenti sampai di sini
Tapi seolah semua sirna bersama mimpi
Lenyap bersama dangkalnya hati
Tergambar lepas lewat cahayamu mentari
Menerobos malu-malu lewati rimbunnya pohon-pohon mati
Dinginmu seolah menyiratkan betapa kakunya hati
Pijar sorot panasmu tak mampu menghangatkanlagi
Seolah dingin telah merasuk pasti dalam sumsum tulang rusukmu
Dan semua beranjak pergi bersama keyakinan diri
Malu menampakkanya lagi
Akhirnya sampai disini dan hanya terhenti
Mati...





"Berharap", setiap kita adalah harapan. Apa jadinya jika harapan kita itu pupus hanya karena hal yang tak pantas sebagai batu sandungan untuk kita. Bukankah rintangan itu sebuah batu loncatan untuk kita seberapa mampu kita untuk melewatinya. Apakah pantas untuk sebongkah harapan yang sebetulnya berhak wujud dalam hidup kita, kita menyerah??? Tak sependek kiasan ku, dan tak se"cekak" itu kita melangkah.